MAKSUM dalam Al Qur’an

mengejutkan
Para Doktor Mesir membuktikan jumlah kata Imam dalam quran
(Disajikan oleh Abu Ja’fr al-Shadiq dari Universitas IBB)
Dr / Majdi madhab Shafi’i Khatib dan Dr. dosen di Masjid Al-Azhar menemukan angka-angka baru dari kitabullah menjadi buah pembicaraan setiap pembaca, majalah Rose Al-Youssef Mesir menerbitkan berita mencegangkan ini.
Kata الإمامة (Imam) disebutkan dalam quran 12 kali, jumlah yang sama dari Para Imam Ahlulbayt as. Ayat-ayat itu ialah :
البقره 124
التوبه 12
هود 17
الاسراء 70
الانبياء 72
القصص 5
الحجر 79
السجدة 24
يس 12
القصص 41
الفرقان 74
الأحقاف 12
Hasil yang luar biasa ini mendorong kami memberanikan diri untuk melakukan perhitungan jumlah kata العصمة (kema’suman) dan turunan kata tersebut dalam Al-Quran, karena Syiah meyakini 14 manusia ma’sum dan Mereka adalah Rasulullah saw, duabelas Imam as, dan Fatimah Az-Zahra as.
Jawabannya di sini adalah bahwa kata العصمة (ke-ma’sum-an) disebutkan dalam Al-Qur’an tentang jumlah Kata tsb dan turunannya sebanyak 14 kali:
النساء 146
آل عمران 101
النساء 175
المائدة 67
آل عمران 103
يوسف 32
يونس 27
هود ( كلمتان بنفس الآية ) 43
الأحزاب 17
غافر 33
الممتحنة 10
الحج 78
Lalu kami melanjutkan dengan kata الكساء (Selimut) dengan semua kata-kata tersebut dalam Al-Qur’an, karena berdasarkan berbagai riwayat yang sohih diantaranya Riwayat dari Ummu Salamah, Jumlah “Ahlu Al-Kisa” (أصحاب الكساء) adalah 5 Orang. Mereka adalah Rasulullah saw, Imam Ali as, Sayyidah Fatimah Az-Zahra as, Imam Hasan as, dan Imam Husayn as.
Setelah kami selesai, ternyata ditemukan jumlah kata الكساء yang terkandung dalam Al-Quran sebanyak lima kali juga :
البقرة 233
البقرة 259
المائدة 89
المؤمنون 14
النساء 5
Tidak kah ada orang yang memahami dan berpikir?
أَفَلَا يَتَدَبَّرُونَ الْقُرْآنَ أَمْ عَلَىٰ قُلُوبٍ أَقْفَالُهَا
(QS 47:24 )
Bagaimana menurut kalian tentang keajaiban ini..
Bukan kah jumlah banyak hal di alam adalah dua belas, diantaranya…
-Jumlah Bulan adalah 12 bulan
-Jumlah Rasi Bintang, 12 Zodiak.
-Dan Jumlah Para Pengikut Nabi ‘Isa as.(Hawariyyun), 12 Hawariyyi.
-Kalimat Tauhid (لا اله إلا الله) terdiri dari 12 huruf.
-Kalimat Muhammad Rasulullah (محمد رسول الله) , terdiri dari 12 huruf.
-Kalimat Nabi yang dipilih (النبي المصطفى) terdiri dari 12 huruf.
-Kalimat yang Benar dan Terpercaya ( الصادق الأمين) , terdiri dari 12 huruf.
-Jumlah Imam dari itrah Ahlulbayt as 12 Imam.
-Kata Amirul Mu’minin (أمير المؤمنين), terdiri dari 12 huruf.
-Kata Fathimah Az-Zahra (فاطمة الزهراء) , terdiri dari 12 huruf.

  • Kata Al-Hasan Wa Al-Husayn (الحسن والحسين) , terdiri dari 12 huruf.
  • Kata Al-Hasan Al-Mujtaba (الحسن المجتبى), terdiri dari 12 huruf.
  • Kata Al-Husayn Asy-Syahid (الحسين الشهيد), terdiri dari 12 huruf.
    -Kata Al-Imam As-Sajjad (الإمام السجاد) , terdiri dari 12 huruf.
    -Kata Al-Imam Al-Baqir (الإمام الباقر), terdiri dari 12 huruf.
  • Kata Al-Imam Ash-Shadiq (الإمام الصادق), terdiri dari 12 huruf.
  • Kata Al-Imam Al-Kazhim (الإمام الكاظم), terdiri dari 12 huruf.
    -Kata Al-Imam Ar-Ridha (الإمام الرضاء), terdiri dari 12 huruf.
    -Kata Al-Imam Al-Jawwad (الإمام الجواد), terdiri dari 12 huruf.
    -Kata Al-Imam Al-Ha di (الإمام الهادي), terdiri dari 12 huruf.
    -Kata Al-Hasan Al-‘Askari (الحسن العسكري), terdiri dari 12 huruf.
    -Kata Al-Qo`im Al-Mahdi (القائم المهدي), terdiri dari 12 huruf.
    -Kata Penerus Para Nabi (خليفة النبيين), Memiliki 12 Huruf.
    -Kata Penutup Para Washi (وخاتم الوصيين), Memiliki 12 Huruf.
    -Kata Dan Itulah Mereka al-‘itrah (وهؤلاء العترة) , Memiliki 12 Huruf.
  • Kata Para Penghulu Syurga (سادة أهل الجنة) , Memiliki 12 Huruf.
    -Kata Yang Mencintai Mereka adalah Mu’min yang Bertaqwa (محبهم مؤمن تقي), Memiliki 12 Huruf.
    -Kata Yang Memusuhi Mereka adalah kafir dan celaka (عدوهم كافر شقي), Memiliki 12 Huruf.
    Tidak ada keraguan bahwa angka-angka dalam kitabullah memiliki makna dan tidak pernah sia-sia misalnya, kata يوم (hari) 1 diulang 365 kali, jumlah yang sama dari jumlah hari dalam setahun, serta kata شهر (Bulan) diulang dalam Al-Quran 12 kali, jumlah yang sama dengan jumlah bulan dalam setahun, dan masih banyak contoh yang lainnya..
    Pernahkah Anda memperhatikan keajaiban dalam Ayat Tathhir (Surah 33 Ayat 33 ) ?
    إِنَّمَا يُرِيدُ اللَّهُ لِيُذْهِبَ عَنْكُمُ الرِّجْسَ أَهْلَ الْبَيْتِ وَيُطَهِّرَكُمْ تَطْهِيرًا
    “Sesungguhnya Allah bermaksud hendak mencegah dosa dari kalian, wahai ahlulbayt dan mensucikan kalian sesuci-sucinya.” (33:33)
    Kata “kalian” di sini menggunakan dhamir “kum”, jadi bukan bermakna prempuan atau istri, melainkan bermakna umum lelaki-prempuan, yaitu ahlulbayt as.
    Dengan Menghitung huruf-huruf dari Ayat Tathhir, anda akan menemukan Jumlah Huruf Ayat Tathhir adalah 47. Kemudian kita Hitung Huruf-huruf yang ada pada Nama-nama Ahlulbayt as.:
    فاطمة 5
    علي 3
    حسن 3
    حسين 4
    علي 3
    محمد 4
    جعفر 4
    موسى4
    علي3
    محمد 4
    علي 3
    حسن 3
    محمد 4
    Jumlah 47 Huruf.

SETAN DAN PENISTAAN PRIBADI NABI SAW

Setan Dan Penistaan Pribadi Nabi Saw.!
Sumber: http://almaliky.org/news.php?action=view&id=944
(Bagian Pertama)
oleh Syaikh Hasan bin Farhan Al Maliky

Setan kontra setiap cahaya Al Qur’an… Cahaya kenabian… Cahaya akal… Cahaya berpikir positif…

Lalu bagaimana setan beraksi untuk memadamkan cahaya-cahaya tersebut?

Al Qur’an: Cahaya Al Qur’an ia padamkan dengan hadis-hadis dan riwayat-riwayat (khususnya redaksi dan makna-makna besar)

Nabi Saw.: dipadamkan cahayanya dengan mencoreng kecemerlangan kepribadian beliau dengan kepalsuan-kepalsuan atas nama beliau… Dan para sahabat adalah yang mewakili contoh-contoh hidup beliau!

Akal: dipadamkan dengan dikecam… Sampai-sampai mengecam akal seperti mengecam kekafiran.. Berpikir dan merenungkan keagungan alam semesta dan keajaiban jiwa diabaikan… Tidak ada manfaatnya… Mereka tidak lebih hanya sekedar ciptaan Allah yang sangat biasa.. Batu, pepohonan, udara dan air…

Setan sangat takut dari setiap cahaya karena menuntun menuju cahaya yang lain. Karenanya seluruh cahaya harus segera dipadamkan… Misalnya, jika Al Qur’an dibiarkan tanpa dikacaukan pasti ia akan membimbing kita menemukan Sunnah yang shahihah…

Sunnah shahihah bisa jadi membimbing kita menuju Al Qur’an dan akal juga. Karena itu hadis-hadis shahih harus diasingkan dengan dihadirkannya hadis-hadis dha’if dan palsu yang bertolak belakang dengan Al Qur’an dan akal sehat..

Akal bisa berperan membimbing kepada kebenaran bukti Al Qur’an dan kebenaran kenabian, karena itu kadunguan, kebodohan dan kenaifan serta sempitnya dada dengan hadirnya akal … harus dihias (agar menarik dan menipu_red)

Materi (alam semesta) bisa menunjukkan (dengan berpikir tentangnya) adanya Sang Maha Pencipta dan kepada pembacaan baru dalam memahami Al Qur’an tanpa penyimpangan, karena itu ia harus diabaikan dan dinilai rendah… Dan itu hanya sekedar mu dunia…

Jadi… Setan sangat gigih sekali untuk memadamkan setiap cahaya, karena satu cahaya bisa jadi akan menggiring menuju cahaya lainnya, sebab cahaya Allah saling menunjukkan. Dan lawannya akan saling menyeret juga.

Kami telah banyak berbicara tentang aktifitas setan dalam Al Qur’an yaitu mengada-ada redaksi-redaksi, merusak makna-makna redaksi lain, dan menafsirkan Al Qur’an hampir secara total, dan ia menyebar di tangan manusia.

Al Qur’an ia tafsirkan dengan mengandalkan ucapan dan pendapat kaum munafik dan kaum dungu tertipu. Ia memaksa umat Islam mengikutinya dengan penganggapan bahwa mereka adalah para sahabat dan Tabi’in! Dan ditinggalkannya keterangan/tafsiran orang yang lebih afdhal baik dari kalangan sahabat maupun Tabi’in… Serta mendorong umat Islam agar menjauhi dan memutus hubungan dengan mereka.

Maka wafatlah sahabat agung seperti Abu Dzar seorang diri/terasingkan di padang pasir nun tandus dan tak berpenghuni. Dan Hajjaj (bin Yusuf _red) memenjarakan orang-orang mulia lagi agung dari generasi Tabi’in… Dan tersisalah orang yang tertipu oleh kaum munafik… Merekalah yang mewakili Islam! Dan akibat ini semua diterbitkannya tafsir, sejarah dan hadis.

Film-film dan buku-buku serta karikatur yang telah diproduksi untuk mencoreng potret indah Nabi saw. sebenarnya bahan dasarnya telah ditulis setan pada abad pertama Hijriyah dan ia lestarikan untuk hari dibutuhkan nanti!

Problem kaum Muslimin adalah bahwa mereka -sejak dahulu kala- telah menerima pola pikir setanik yang menampilkan Nabi -shalawat atasnya- sebagai seorang yang siapapun membaca sejarah hidup beliau pasti akan meragukan kebanian beliau.

Pola pikir setanik ini menjadikan Nabi saw. bertentangan dengan Al Qur’an (yang beliau bawa sendiri dan menjadi bukti kenabiannya), penentang janji dan kesepakatan-kesepakatan, hina dan tidak punya rasa cemburu, kejam dan pembantai -dan bukan sebagai Nabi Penuh Rahmat untuk semesta alam; Rahmatan Lil Alamin- dan cinta kepada kaum munafikin… dsb.

Setanlah yang telah menghasilkan generasi pertama, tidak terkecuali para durjana murka, pemilik hati batu dan zalim… Mereka adalah hasil didikan setan, dialah yang betanggung jawab atas mereka. Inilah pola pikir setan… Agama setan!

Ia tidak menghargai akal dan berpikir sehat. Tentangnya ia tidak memiliki satu hadis pun!

Pikirannya hanya tertuju kepada peperangan, meluaskan ekspansi/penaklulan daerah lawan, peperangan kemudian peperangan…. Dan berbangga-bangga dan menyombongkan diri atas umat-umat lain.

Inilah gambaran yang sulit diperbaiki -setelah berabad-abad mengakar-. Karena kemunafikan telah menghasilkan kekuasaan. Dan kekuasaan memproduksi para ulama dan para Fukaha’ yang lugu mudah ditipu, penyembah ketenaran dan kecongkakan… jadi sulit diperbaiki.

Dunia sekarang hanya menonton… Kaum Muslimin dalam keterbelakangan dan keterpurukan mereka, pertikaian dan penumpahan darah-darah serta dusta mereka adalah hasil produk agama Nabi mereka Muhammad!

Bangsa Jepang dalam ilmu dan hak-hak azazi mereka adalah hasil produk Budha!

Demikian juga dengan kaum Nashrani, mereka adalah hasil produk Nabi Isa as. Dan Yahudi adalah hasil produk Musa as.

Para nabi pembawa agana-agama langit telah dicoreng nama harum mereka oleh setan melalui para pengikut mereka…

Untuk pada akhirnya setan berkata:

Agama-agama langit tidak menghasilkan kecuali peperangan, permusuhan, keterbelakangan, kebodohan, kezaliman dan kemiskinan… Bangkitlah untuk menolaknya pasti kalian akan menjadi orang-orang yang berbahagia….

Setan telah sukses merusak agama-agama Samawi melalui tangan-tangan orang-orang yang ia tugasi untuk menafsirkan agama-agama tersebut dan mendakwahkannya….

Allah berfirman:

كَانَ النَّاسُ أُمَّةً وَاحِدَةً فَبَعَثَ اللهُ النَّبِيِّيْنَ مُبَشِّرِيْنَ وَ مُنْذِرِيْنَ وَ أَنْزَلَ مَعَهُمُ الْكِتَابَ بِالْحَقِّ لِيَحْكُمَ بَيْنَ النَّاسِ فِيْمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ وَ مَا اخْتَلَفَ فِيْهِ إِلاَّ الَّذِيْنَ أُوْتُوْهُ مِنْ بَعْدِ مَا جَاءتْهُمُ الْبَيِّنَاتُ بَغْيًا بَيْنَهُمْ فَهَدَى اللهُ الَّذِيْنَ آمَنُوْا لِمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ مِنَ الْحَقِّ بِإِذْنِهِ وَ اللهُ يَهْدِي مَن يَشَاءُ إِلَى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيْمٍ
“Sebelumnya, manusia itu adalah umat yang satu. (Setelah timbul perselisihan akibat meluasnya kehidupan sosial), Allah mengutus para nabi sebagai pemberi kabar gembira dan pemberi peringatan dan menurunkan kitab (samawi) bersama mereka dengan benar untuk memberikan keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. Dan tidak berselisih tentang kitab itu kecuali orang-orang yang telah mendapatkannya (dan) setelah datang kepada mereka bukti-bukti nyata karena (penyelewengan dan) kezaliman dalam diri mereka. Maka, Allah menunjukkan orang-orang yang beriman dengan izin-Nya kepada (hakikat) kebenaran yang telah mereka perselisihkan itu. Dan Allah selalu menunjukkan orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus.” (QS. Al Baqarah:213)
(Bersambung)